Pada bulan Juni 2019, Van Vollenhoven Institute bersama dengan Royal Tropical Institute (KIT) meluncurkan program NUFFIC dengan judul ‘Strengthening Legal Education in Eastern Indonesia (SLEEI)’. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kurikulum hukum di universitas-universitas Indonesia Timur dengan lebih banyak perhatian pada legal reasoning, legal ethics, gender and law, dan membuat pengajaran hukum lebih responsif terhadap apa yang terjadi secara lokal. Segala sesuatu dalam proyek ini telah berjalan dengan baik hingga kegiatan Training of Trainers di Ambon pada bulan Februari tahun ini. Para dosen yang berpartisipasi kembali ke universitas mereka dengan penuh semangat untuk menyelenggarakan sesi pelatihan untuk rekan-rekan mereka di Fakultas Hukum setempat sekitar waktu ini pada bulan Mei.
Dan kemudian Coronavirus menyebar ke seluruh dunia, yang menyebabkan “lockdowns” di dunia akademis, termasuk Sekolah Hukum Leiden dan universitas mitra di Indonesia. Di Leiden, kami beralih ke pengajaran online, dan hasilnya tampak sangat menjanjikan sejauh ini. Bagaimana cara kerjanya di Indonesia Timur – bagian yang relatif tertinggal dari negara ini? Minggu lalu, kami berbicara dengan koordinator di masing-masing universitas mitra untuk mengetahui bagaimana mereka menangani krisis dan apakah proyek SLEEI dapat melakukan apa saja untuk membantu mereka.
Tulisan Jacqueline Vel (Peneliti Senior Van Vollenhoven Institute) di atas selanjutnya dapat disimak dalam bahasa inggris dengan judul Corona crisis-related inequality in access to university education in Eastern Indonesia di laman Blog Universitas Leiden di link berikut ini.