Pada bulan Juni 2019, Van Vollenhoven Institute bersama dengan Royal Tropical Institute (KIT) meluncurkan program NUFFIC dengan judul ‘Strengthening Legal Education in Eastern Indonesia (SLEEI)’. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kurikulum hukum di universitas-universitas Indonesia Timur dengan lebih banyak perhatian pada legal reasoning, legal ethics, gender and law, dan membuat pengajaran hukum lebih responsif terhadap apa yang terjadi secara lokal. Segala sesuatu dalam proyek ini telah berjalan dengan baik hingga kegiatan Training of Trainers di Ambon pada bulan Februari tahun ini. Para dosen yang berpartisipasi kembali ke universitas mereka dengan penuh semangat untuk menyelenggarakan sesi pelatihan untuk rekan-rekan mereka di Fakultas Hukum setempat sekitar waktu ini pada bulan Mei.
Seminar
Pada tanggal 11 Maret 2020 lalu, Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (FH UGM) bersama dengan NUFFIC NESO Indonesia dan Kedutaan Besar Kerajaan Belanda di Indonesia menggelar Simposium Kerja Sama Ilmiah Indonesia dan Belanda yang bertema “Refleksi Dan Harapan Ke Depan Dalam Kerja Sama Bidang Hukum”. Simposium ini sekaligus dilaksanakan dalam rangka kunjungan Resmi Kerajaan Belanda oleh R.H. King Willem Alexander dan R.H. Queen Maxima dari Belanda ke Indonesia.
Kerja sama tentang pengembangan Rule of Law antara lembaga-lembaga di Indonesia dan Belanda sudah ada sejak lima puluh tahun yang lalu (Rob Swartbol, 2018). Kolaborasi Rule of Law antara Indonesia-Belanda mengajarkan bahwa kedua negara dapat saling menguntungkan dari apa yang dapat dipelajari satu sama lain. Di satu sisi, sistem hukum Indonesia-Belanda memiliki berbagai kesamaan dalam substansi hukum maupun struktur hukum. Di sisi lain, dalam konteks perkembangan ekonomi, teknologi, dan sosial yang cepat mengglobal, Indonesia-Belanda juga menghadapi tantangan yang sama.
Pada tanggal 3 – 8 Februari 2020, kegiatan lanjutan berupa Training of Traines (ToT) dari Program Strengthening Legal Education in Eastern Indonesia (SLEEI) digelar di Universitas Pattimura Ambon, Maluku. Pertemuan ToT tersebut bertujuan untuk mendesain training bersama-sama dengan perwakilan Fakultas Hukum dari universitas-universitas di Indonesia Timur yang menjadi mitra Program SLEEI. Turut hadir dalam kegiatan ini diantaranya para Dekan dari Universitas Kristen Artha Wacana Kupang (Dr. Melkianus Ndaomanu), Universitas Kristen Wira Wacana Sumba (Dr. Nugrohowardhani), dan Universitas Mataram (Dr. H. Hirsanuddin).
Pendidikan hukum memiliki kaitan yang kuat dengan negara hukum (rule of law). Suatu rule of law yang kuat memerlukan barisan profesional hukum dengan kemampuan mumpuni memahami maksud-maksud hukum dan membuat produk hukum yang baik. Bersama kemampuan-kemampuan tersebut, profesional hukum akan mampu menghasilkan hukum yang berkepastian, sensitif dengan konteks dan memuat prinsip-prinsip moralitas. Institusi pendidikan hukum diberi tanggung jawab untuk menghasilkan luluasan-lulusan dengan kualifikasi diatas.