WINNER adalah agenda yang tujukan untuk merayakan, memperkuat, dan memperluas kolaborasi dalam penelitian dan pendidikan antara Indonesia dan Belanda. Dari tanggal 24 hingga 26 November 2020, peneliti, pembuat kebijakan, dan pemangku kepentingan masyarakat dari Indonesia dan Belanda berbagi hasil, ide, dan membuat rencana untuk masa depan. Bersama-sama mereka akan mengembangkan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan mengubahnya menjadi praktik.
Dalam salah satu sesi WINNER pada hari Rabu tanggal 25 November 2020 – 9 pagi CET (3 sore WIB) Program SLEEI akan menyampaikan presentasinya. Sesi SLEEI dalam WINNER ini akan menjelaskan bagaimana pendekatan SLEEI merangsang partisipasi dan kepemilikan lokal, memberdayakan kolega di universitas yang kurang mampu, dan menyesuaikan pengetahuan dari penelitian internasional dengan tuntutan lokal. Mitra dari Indonesia Timur, Trainer SLEEI, Koordinator dari VVI dan Fasilitator dari KIT akan memberikan presentasi tentang peran mereka dalam proses tersebut. Dapatkah elemen inti pendekatan SLEEI diterapkan dalam proyek kolaborasi internasional dan membuatnya lebih efektif?
Lokakarya Pengembangan Kurikulum Pendidikan Hukum berlangsung 3 (tiga) hari, 1,3, 4 Agustus 2020 secara daring di Prodi Hukum, Universitas Kristen Wira Wacana (Unkriswina) Sumba. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan Program SLEEI (Strengthening Legal Education in Eastern Indonesia).
Berlangsung selama 3 (tiga) hari, 15-17 Juli 2020, Workshop Pengembangan Kurikulum Pendidikan Hukum di Universitas Pattimura (FH UNPATTI), diberi sambutan oleh Dekan Dr. Rory J. Akyuwen, SH. M.Hum., dan dibuka acaranya oleh Prof. Dr. M. Saptenno, SH. M.Hum., selaku Rektor.
Proyek SLEEI memasuki babak baru selepas penyelenggaraan inception workshop sekaligus launching dan Pelatihan untuk Pelatih (Training of trainers, ToT). Kedua pertemuan nasional tersebut mengundang seluruh mitra Proyek terutama perwakilan empat universitas target yaitu Universitas Mataram (NTB), Universitas Krisna Wacana (Sumba, NTT), Universitas Artha Wacana (Kupang, NTT), dan Universitas Pattimura. Babak berikutnya Project SLEEI adalah workshop di tingkat daerah dengan tema pengembangan pendidikan hukum. Bertindak sebagai tuan rumah adalah empat universitas target. Tujuan utama workshop adalah menghasilkan silabus mata kuliah yang sudah mengintegrasikan lima tema SLEEI yaitu kemahiran hukum (legal skill), etika, gender, konteks lokal dan pembelajaran interaktif (interactive learning).



Pendidikan hukum memiliki kaitan yang kuat dengan negara hukum (rule of law). Suatu rule of law yang kuat memerlukan barisan profesional hukum dengan kemampuan mumpuni memahami maksud-maksud hukum dan membuat produk hukum yang baik. Bersama kemampuan-kemampuan tersebut, profesional hukum akan mampu menghasilkan hukum yang berkepastian, sensitif dengan konteks dan memuat prinsip-prinsip moralitas. Institusi pendidikan hukum diberi tanggung jawab untuk menghasilkan luluasan-lulusan dengan kualifikasi diatas.